Asuhan Persalinan dan Pelahiran

Persalinan 

adalah Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu 

Macam-macam Persalinan : 

1. Persalinan spontan : persalinan dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan buatan: persalinan dibantu dengan tenaga dari luar. 
3. Persalinan Anjuran : persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.

FAKTOR - FAKTOR DALAM PERSALINAN

1. Keadaan fisik umum dan emosi pasien. 
2.  Besarnya janin.
3. Presentasi janin.
4. Kualitas dan jenis kontraksi uterus.
5. Keadaan serviks.
6. Anatomi dan volume uterus. 
7. Arsitektur tulang panggul 

Tujuan Asuhan Persalinan Normal

Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal.

Asuhan Selama Persalinan dan Pelahiran

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Asuhan dalam proses persalinan :

  1.         Memanggil ibu sesuai namanya, menghargai dan memperlakukannya sesuai martabatnya. 
  2.        Menjelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu sebelum memulai asuhan tersebut.
  3.          Menjelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya
  4.          Mengajurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau kuatir 
  5.          Mendengarkan dan menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu. 
  6.       Memberikan dukungan, membesarkan hatinya dan menenteramkan perasaan ibu beserta anggota keluarga yang lain.
  7.         Menganjurkan ibu untuk ditemani suaminya dan/atau anggota keluarga yang lain selama persalinan dan kelahiran bayinya.
  8.        Mengajarkan suami dan anggota keluarga mengenai cara memperhatikan dan mendukung ibu selama persalinan dan kelahiran bayinya 
  9.         Melakukan pencegahan infeksi yang baik secara konsisten 
  10.         Menghargai privasi ibu
  11.         Menganjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan kelahiran bayi. 
  12.         Menganjurkan ibu untuk minum cairan dan makan makanan ringan bila ibu menginginkannya.  
  13.      Menghargai dan membolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak memberi pengaruh yang merugikan.  
  14.           Menghindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan (episiotomi,pencukuran, dan klisma) 
  15.          Menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya segera setelah lahir. 
  16.       Membantu memulai pemberian ASI dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi. 
  17.         Menyiapkan rencana rujukan (bila perlu). 
  18.      Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik, bahan-bahanperlengkapan dan obat-obatan yang diperlukan. Siap melakukan resusitasi bayi baru lahir pada setiap kelahiran bayi.

Pengetahuan Dasar

  1.         Fisiologi persalinan
  2.        Anatomi tengkorak janin, diameter yang penting dan petunjuknya
  3.         Aspek psikologis dan kultural pada persalinan dan kelahiran
  4.         Indikator tanda – tanda mulai persalinan
  5.      Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf untuk alat serupa
  6.         Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan
  7.         Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan
  8.     Proses penurunan janin melalui pelvik selama persalinan dan pelahiran
  9.       Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan ganda
  10.     Pemberian kenyamanan dalam persalinan, seperti kehadiran keluarga atau pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, dan pengurangan nyeri tanpa obat
  11.         Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus
  12.    Pemenuhan kebutuhan fisik bagi bayi baru lahir, meliputi pernafasan, kehangatan, dan memberikan ASI atau PASI
  13.         Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional agi bayi baru lahir, jika memungkinkan antara lain kontak kulit langsung, kontak mata amtara bayi dan ibunya bila dimungkinkan
  14.          Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksllusif
  15.          Manajemen fisiologi kala III
  16.    Memberikan suntikan intra muskuler, meliputi uterotinika, antibiotika, dan sedativa
  17.        Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan, seperti distosia bahu, asfiksia, neo natal, retensio plasenta, pendarahan karena atomia uteri dan mengatasi renjatan
  18.        Indikasi tindakan opertaif pada persalinan, misalnya gawat janin dan CPD.  
  19.     Indikator komplikasi persalinan: pendarahan, partus macet, kelainan presentasi, eklampsia, kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia karena inersia uteri primer, post term dan preterm, serta tali pusat menumbung 
  20.          Prinsip manajemen kala III secara fisioligis  
 
Pengetahuan Tambahan  

1.Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi 

2.Pemberian suntikan anetasi lokal 

3.Akselerasi dan induksi persalinan.

  

Keterampilan Dasar 

  1.            Mengumpulkan data yang terfokus pada tingkat kebidanan dan tanda – tanda vital ibu pada persalinan sekarang 

  2.                 Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus 

  3.         Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan penurunan janin 

  4.       Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan, dan frekuensi) 

  5.       Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat, meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi panggul  bayi 

  6.      Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf 

  7.            Memberikan dukungan psikologis wanita dan keluarganya 

  8.           Memberikan cairan, nutrisi, dan kenyamanan yang adekuat selama persalinan 

  9.           Mengidentifikasi secara dini, kemungkinan pola persalinan abnormal dan kegawatdaruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan dengan tepat waktu 

  10.           Melakuakan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4cm, sesuai dengan indikasi 

  11.              Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat 

  12.              Melakukan episiotomi dan penjahitan jika diperlukan 

  13.             Melaksanakan manajemen fisiologi kala III 

  14.             Melaksanakan manajemen aktif kala III 

  15.          Memberikan suntikan intra muskuler, meliputi uterotonika, antibiotika, dan sedativia 

  16.       Memasang infus, mengmbil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB) dan  hematokrit (HT) 

  17.             Menahan unterus untuk mencegah terjadinya inversi uteri dalam kala III 

  18.             Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya 

  19.           Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar 

  20.             Memeriksa robekan vagina, serviks, dan perineum 

  21.             Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat II 

  22.     Memberikan pertolongan persalinan abnormal: letak sungsang, partus macet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre term 

  23.             Melakukan pengeluaran plasenta secara manual  

  24.                Mengelola pendarahan post partum 
  25.     Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan atau kegawatdaruratan dengan  tepat waktu sesuai indikasi 
  26.               Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan atau  tali kasih ibu dan  bayi baru lahir  
  27.            Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI ekslusif
  28.             Mendokumentasikan temuan – temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan.


Keterampilan Tambahan 

 1. Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan tangan yang tepat 

2.Memberikan suntikan anestasi lokal jika diperlukan 

3.Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vakum jika diperlukan sesuai kewenangan 

4.Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin, dan kematian janin dalam kandungan (IVFD) dengan tepat 

5.Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung
  
6.Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks  

7.Membuat resep dan atau memberikan obat – obatan untuk mengurangi neyri jika diperlukan sesuai kewenangan 

8.Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan penanganan pendarahan post apartum
  

Asuhan sayang ibu pada masa post partum :

  1.              Menganjurkan ibu untuk selalu berdekatan dengan bayinya (rawat  gabung).
  2.                 Membantu ibu untuk mulai membiasakan menyusui dan  
  3.                menganjurkan pemberian ASI sesuai permintaan.


  4. 3. Mengajarkan ibu dan keluarganya mengenai nutrisi dan istirahat 

  5. yang cukup setelah melahirkan.

  6. 4. Menganjurkan suami dan anggota keluarganya untuk memeluk  

  7. bayi dan mensyukuri kelahiran bayinya.

  8. 5. Mengajarkan ibu dang anggota-anggota keluarganya tentang  

  9. bahaya dan tanda-tanda bahaya yang dapat diamati dan anjurkan  

  10. mereka untuk mencari pertolongan jika terdapat masalah atau  

  11. kekhawatiran.


Asuhan Pelahiran

1. Kontraksi Uterus

2. Keadaan Janin

3. Tekanan darah, frekuensi pernafasan ibu

4. Tingkat kenyamanan ibu dan kebutuhan motivasi selama fase  

mengejan 

5. Kebutuhan dorongan yang berasal dari orang terdekat

 

 Keperawatan Selama Persalinan

 

1.Lanjutkan motivasi kepada ibu dan keluarga.

2.  Penyiapan tempat pelahiran.

3. Panggil dokter atau perawat bidan

4. Lakukan pengkajian ibu-janin.

5. Menyangga kaki atau bahu ibu.

6 Persiapan meja peralatan dan peralatan lainnya.

7. Siapkan oksigen.

8.Jangan lupa gunakan sarung tangan steril dan bersihkan perineum

 

Pengkajian Ibu setelah Pelahiran

1.Kaji tekanan darah dan frekuensi nadi. 

2.Pantau tanda-tanda plasenta.

3.Kenakan sarung tangan sekali pakai.

4.Hangatkan tubuh bayi.

5.Bersihkan jalan nafas bayi.

6.Menjaga kehygienisan.

7.Menaruh gelang identifikasi di lengan bayi, cap jempol 

bayi dan ibu pada catatan pelahiran.

8.Simpan catatan pelahiran pada tabel klien.

Pantau lagi tekanan darah ibu dan tanda-tanda kelahiran 

plasenta.




Komentar

Postingan Populer