Dilema bidan desa untuk kesekian kalinya

13 des 2015 Pasien inpartu tdk pernah posyandu tinggal di barak sawit post matur 43minggu keluar tanda n air2 buka 1 fase laten memanjang  4 hr berlalu pembukaan cuma naik jd 2 cm,menolak dirujuk, 2 hari kemudian datang lagi pembukaan 4cm rasa2nya ketuban mulai kering,masi tetap menolak dirujuk dg alasan biaya n ktp luar daerah dg surat ttd pernyataan bersedia tdk menuntut apabila terjadi hal yg tdk dinginkan di pasanglah infus induksi persalinan 2 hr berlalu tahap demi tahap sampai buka lengkap mengejan sampai 5jam dlm prosesnya masi tetap menolak dirujuk padahal mereka sadar melihat dg jls keadaan semakin kurang baik. Smw usaha n doa sampai td mlm klrg pasien ijin pulang membawa si ibu untuk di therapy secara adat dg alasan kaka nya bermimpi dia melahirkan diruang tamu rumahnya n pagi ini dg tdk diundang saya datang memeriksa ibu yg kondisi semakin buruk masih tetap menolak dirujuk .ya Allah apa yg  harus aku lakukan?? Sdh 2 jam menunggu masih dg adatnya menunggu keputusan dari ketua adat . hari ini sdh 7 hr usia bayinya alhamdulillah selamat dg menempuh perjalanan 6jam ke kota rs terdekat walaupun bidan sempat diminta sebagai penjamin ;/,,takpalah yg penting anak ini memang diusg tdk mungkin lahir normal dg kondisi ketuban kering dan harus cito sc malam itu jg lahirlah bayi laki laki  4.2kg lumayan besar ditambah lg dg lilitan tali pusat itu yg sebabkan proses penurunan kepala sangat lamban (mencurigakan sedari awal sih) sebagian masyarakat menganggap mahal nya biaya untuk ke rs memilih pasrah tapi ujung2nya menyesal ketika anaknya meninggal dilahirkan... nyawa tdk bisa dibeli selagi mampu kita usahakan jg tdk hanya doa tp tindakan nyata kita tdk bisa hanya menunggu...untungnya disini ada perusahaan sawit tempat mereka bekerja.perusahaan bisa membantu mendulukan bayarx secara kemanusiaan tdk mgkn dibiarkan..

Komentar

Postingan Populer